Pertama, adalah ta’lim yaitu pengajaran. Dalam hal ini perlu adanya kecerdasan, tekun, disiplin, dan pengajar yang luas ilmunya. Proses dilakukan dengan adanya musyawarah dan diskusi.
Kedua, tadris, yaitu pengamalan, sehingga benar-benar mengambil pengajaran. Bukan sekedar hafalan atau memenuhi disiplin keilmuan, tapi ilmu jadi pelajaran sehingga harus diamalkan.
Ketiga, ta’dib, yaitu pengajaran disiplin. Disiplin membutuhkan teladan sehingga perlu ada sosok yang harus diteladani / memberi contoh.
Keempat, tarbiyah. Tarbiyah berasal dari kata dasar “rab”, artinya mencipta. Seorang Kyai/ guru disebut sebagai “murabbi” artinya mengembangkan, mengelola, meningkatkan apa yang telah dimulai Allah, dengan kata lain mendidik.
Tarbiyah lebih berat dari ta’lim, tadris dan ta’dib. Karena dalam hal ini tidak hanya hafalan, tapi juga meliputi aspek spiritual / ruhaniyah!.
Dioleh dari paparan KH. Said Aqil Siraj, MA
Ada empat keunggulan metode pengajaran pesantren dibanding dengan lembaga-lembaga pendidikan lain. Pesantren menerapkan ta’lim, tadris, ta’dib, dan tarbiyah.

Pengelola
"Empat perkara penyebab ilmu tidak bermanfaat: Cinta dunia, Lupa akhirat, Takut fakir, dan Takut kepada manusia" (Al-Sya'rani, al-Thabaqat al-Kubra, 2/9).
Website: www.almuttaqienbalikpapan.comLatest from Pengelola
Login to post comments